Budidaya Jamur Merang: Peluang Usaha dari Jerami Padi

- Jurnalis

Kamis, 7 Agustus 2025 - 18:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jamur merang merupakan salah satu jenis jamur konsumsi yang memiliki nilai gizi tinggi dan permintaan pasar yang stabil. Dengan bahan baku utama berupa jerami padi, budidaya jamur merang menjadi alternatif usaha agribisnis yang menjanjikan, terutama bagi masyarakat pedesaan dan petani yang ingin memanfaatkan limbah pertanian.

Berikut ini tahapan lengkap budidaya jamur merang yang dapat dijadikan panduan bagi pemula.

Persiapan Media Tanam

Langkah awal budidaya jamur merang dimulai dengan menyiapkan media tanam berupa jerami padi. Jerami dipotong sepanjang 10 hingga 15 sentimeter, kemudian direndam air selama satu hingga dua hari agar lembap. Setelah itu, jerami ditumpuk setinggi sekitar 80 sentimeter dan dibiarkan terkompos selama lima hingga tujuh hari.

Selama masa fermentasi, jerami perlu dibalik setiap dua hari agar proses dekomposisi merata. Campuran bahan lain seperti bekatul dan kapur dolomit ditambahkan untuk memperkaya nutrisi media. Komposisi yang umum digunakan adalah jerami dan bekatul dengan perbandingan 10:1 serta penambahan kapur dolomit sebanyak 1 hingga 2 persen dari berat jerami.

Penyusunan Bedengan

Media tanam yang telah terfermentasi disusun di atas rak bambu atau kayu setinggi 30 hingga 50 sentimeter. Lapisan jerami dipadatkan untuk menjaga kestabilan suhu dan kelembapan. Proses ini penting untuk menciptakan lingkungan mikro yang optimal bagi pertumbuhan miselium jamur.

Baca Juga :  Budidaya Ikan Air Tawar Sistem RAS

Inokulasi Bibit

Setelah bedengan siap, langkah selanjutnya adalah menanam bibit jamur. Bibit yang digunakan biasanya merupakan bibit F3 yang dapat dibeli dari produsen terpercaya. Bibit ditaburkan di sela-sela lapisan jerami dengan jarak antar titik tanam sekitar 15 hingga 20 sentimeter. Setelah proses inokulasi selesai, bedengan ditutup menggunakan plastik atau terpal untuk menjaga kelembapan dan suhu.

Masa Inkubasi

Tahapan inkubasi berlangsung selama lima hingga sepuluh hari. Pada masa ini, tidak dilakukan penyiraman. Petani hanya perlu menjaga suhu ruangan agar tetap stabil antara 30 hingga 35 derajat Celsius dan kelembapan udara di kisaran 70 hingga 90 persen. Setelah miselium tumbuh merata, penutup dibuka dan jamur mulai mendapatkan cahaya tidak langsung.

Perawatan dan Pemeliharaan

Selama masa pertumbuhan, bedengan perlu dijaga agar tidak terlalu kering maupun terlalu basah. Penyemprotan kabut air bisa dilakukan jika kelembapan menurun. Sirkulasi udara juga penting agar jamur tidak membusuk. Hama seperti semut dan lalat harus diantisipasi dengan menjaga kebersihan lingkungan budidaya.

Baca Juga :  Jenis Ikan Gurame Yang banyak Terdapat di Indonesia

Panen

Jamur merang siap dipanen sekitar hari ke-10 hingga ke-14 sejak penanaman bibit. Waktu terbaik panen adalah saat jamur masih dalam bentuk kancing atau baru mulai mekar. Warna tudung masih cerah dan belum pecah. Panen dilakukan dengan tangan secara hati-hati agar tidak merusak miselium di bawah media.

Dalam satu siklus tanam, produksi jamur bisa mencapai enam hingga sepuluh kilogram per meter persegi. Hasil panen sebaiknya segera dipasarkan dalam keadaan segar atau diolah menjadi produk olahan agar nilai ekonominya meningkat.

Potensi Ekonomi

Budidaya jamur merang tergolong usaha yang cepat balik modal. Dengan peralatan sederhana dan ruang terbatas, hasil panen bisa mencukupi kebutuhan pasar lokal seperti warung makan, pasar tradisional, hingga restoran. Jamur merang juga memiliki potensi untuk dipasarkan dalam bentuk olahan seperti kripik jamur, sate jamur, hingga abon jamur.

Dengan modal yang relatif kecil dan bahan baku mudah diperoleh, budidaya jamur merang menjadi peluang usaha yang patut dipertimbangkan, terutama di daerah sentra pertanian padi. Inovasi dan konsistensi dalam perawatan menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan usaha ini.

 

Follow WhatsApp Channel klopakindonesia.com untuk update berita terbaru setiap hari Follow

Berita Terkait

Panduan Lengkap Budidaya Talas: Jenis, Teknik Tanam, dan Cara Membuat Bibit Umbi
Cara Budidaya Tanaman Sirsak agar Cepat Berbuah
Panduan Lengkap Budidaya Jeruk Purut: Dari Penanaman hingga Panen Maksimal
Budidaya Tanaman Muncang
Cara Budidaya Tanaman Lengkuas
Budidaya Melon Sistem Machida: Teknologi Jepang yang Menghasilkan Melon Premium di Indonesia
Ikan Nila Nirwana: Unggulan Budidaya Perairan Indonesia
Gurame Soang: Jenis Gurame Paling Banyak Dibudidayakan di Indonesia

Berita Terkait

Kamis, 7 Agustus 2025 - 18:34 WIB

Budidaya Jamur Merang: Peluang Usaha dari Jerami Padi

Rabu, 6 Agustus 2025 - 16:55 WIB

Panduan Lengkap Budidaya Talas: Jenis, Teknik Tanam, dan Cara Membuat Bibit Umbi

Selasa, 5 Agustus 2025 - 12:30 WIB

Cara Budidaya Tanaman Sirsak agar Cepat Berbuah

Senin, 4 Agustus 2025 - 18:25 WIB

Panduan Lengkap Budidaya Jeruk Purut: Dari Penanaman hingga Panen Maksimal

Senin, 28 Juli 2025 - 19:54 WIB

Budidaya Tanaman Muncang

Berita Terbaru

Ilmu Pengetahuan

Fenomena Astronomi Agustus 2025: Hujan Meteor Perseid dan Parade Planet

Kamis, 7 Agu 2025 - 19:33 WIB

KlopHealth

Jalan Kaki di Pagi Hari: 10 Manfaat yang Jarang Disadari

Kamis, 7 Agu 2025 - 18:58 WIB

AGRICULTURE

Budidaya Jamur Merang: Peluang Usaha dari Jerami Padi

Kamis, 7 Agu 2025 - 18:34 WIB